2010م - 1444هـ
Segala puji bagi Allah SWT semata, shalawat dan salam semoga tetap
tercurah kepada makhluk-Nya yang terbaik, nabi kitab Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya. Amma ba'du:
Tidak disangsikan lagi bahwa menuntut ilmu memiliki adab-adab
yang sangat banyak, dan konsekuwensi penuntut ilmu dengan meluruskan
langkahnya, sama saja bersama gurunya atau teman-temannya,
meringkaskan jalan baginya, membimbingnya menuju keberhasilan dan
kesuksesan.
Kebutuhan penuntut ilmu terhadap adab sama seperti kebutuhan
jiwa terhadap udara. Dan dengan adab ia bisa memahami ilmu dan sekadar
penghormatan murid terhadap gurunya, ia mengambil manfaat dari
ilmunya.
Syari'at yang suci sungguh mendorong untuk berhias diri dengan
akhlak dan adab yang indah, dan menjelaskan bahwa ia adalah tanda ahli
islam, dan sesungguhnya tidak bisa mencapai ilmu kecuali orang yang
berhias dengan adabnya, menjauhi sifat keburuk nya. Karena hal inilah
para ulama memberikan perhatian khusus terhadapnya dengan mengarang
dan menyusun. Mereka menyampaikan (mentalqin) adab-adab tersebut
kepada para muridnya di majelis ilmu. Maka bersambunglah kesungguhan
mereka dari generasi ke generasi, dalam mewariskan ilmu, maka mereka
mendapatkan berkahnya dengan duduk bersama ahlinya dan berhias diri
dengan adabnya.
Dan tatkala saya duduk bersama saudara saya Syaikh DR. Ibrahim
bin Fahd al-Wad'an waffaqahullah, ia sedang mendengarkan kaset rekaman
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah yang
mensyarahkan kitab 'Hilyatu Thalibi Ilm' karya Syaikh Bakar bin Abdullah
Abu Zaid, tiba-tiba ia berkata: sesungguhnya syarah (penjelasan) kitab ini
cukup panjang dan hal itu tidak lain kecuali disebabkan besarnya kitab
yang ia baca dan ia berharap agar diringkas supaya lebih mudah dipahami,
agar pemula bisa mengambil faedah dan seorang alim pun tetap
membutuhkannya. Maka pemikiran itu terus beredar dalam benakku untuk
meringkas kitab ini agar mudah memahaminya dan santri (penuntut ilmu)
bisa mengingat judul-judul utamanya hingga melekat dalam ingatannya,
memahaminya sejak pertama mempelajarinya sehingga makin luas
pemahamannya, berkembang kemampuannya dalam memahami terhadap
kitab tersebut.
Untuk mendapatkan manfaat di dunia dan di akhirat, seseorang harus memulai dengan menuntut ilmu, dan untuk menuntut ilmu diperlukan adabadab dan tatakrama yang harus diketahui setiap penuntut ilmu. Makalah ini menjelaskan secara rinci tentang bekal yang harus diketahui setiap penuntut ilmu.
يمكنك الاستمتاع بقراءة كتاب
Bekal Penuntut Ilmu
اونلاين وعلى الموقع الخاص بنا من خلال الضغط على زر قراءة بالاسفل
كتاب
Bekal Penuntut Ilmu
يمكنك تحميله من خلال الدخول الى صفحه التحميل من
صفحة تحميل كتاب Bekal Penuntut Ilmu PDF
او يمكنك التحميل المباشر من خلال الضغط